Ada seorang anak yang sejak SMP memiliki mimpi untuk menjadi
penulis buku yang diterbitkan. Namun ia
malah nyasar kuliah di jurusan peternakan.
Walau ia punya phobia dengan ayam dan kurang suka (untuk memperhalus benci) pelajaran biologi, ia berusaha menerima itu semua
sebagai takdirnya.
Sejak SMP ia sering menulis cerita-cerita pendek, walau
hanya memenuhi hard disk yang hanya 10 giga, ia terus menulis.
Saat masuk SMA, ia dibelikan ayahnya komputer baru. Saat itu
pula ia mendapat seorang ‘teman’ yang begitu ia kagumi. Dari sanalah semua cerpen ini bermula.
Saat kuliah, ia baru sadar bahwa ternyata sangat sulit untuk
bisa menjadikan cerpen-cerpen yang ia tulis menjadi sebuah buku. Akhirnya ia
memutuskan untuk memposting cerpen-cerpennya pada blog yang ia miliki. Ia
berharap suatu saat ada seseorang dari suatu penerbit yang nyasar dan salah
buka blognya, namun ia tertarik atas cerita-cerita yang diposting di blog
tersebut dan tertarik untuk menerbitkannya.
***
Terima kasih yang setinggi tingginya kusampaikan kepada
Allah SWT, atas otak, tangan, mata, tubuh, serta segala nikmat yang tak akan
pernah bisa terhitung;
Kepada Ibu, Ibu Sadiah, serta ayah, Bapak Ahmad Satibi, S.
Pd yang telah mendidikku dengan segenap cinta dan kasih.
Kepada adikku, Feri Rivaldi, yang selalu merengek minta main
game saat aku sedang asyik menulis;
Kepada Guru-guru yang telah memberikan segenap ilmunya
dengan tanpa pamrih.
Kepada sahabat sahabatku, Alamsah dan Asep, yang selalu mau
menjadi sahabatku walau aku sering uring uringan dan Ansos.
Kepada sahabat wanitaku, Nur Avianti, yang tak pernah salah
paham saat aku bilang kangen. Cuma sama
Lo gue bisa ngomong kangen;
Kepada Arief, teman sebangkuku saat SMA
Kepada teman sekamarku di Asrama Putra TPB IPB, Andi, Angga,
dan Nafar;
Kepada Nanang, yang selalu jadi imam sholatku serta teman
curhat yang menyenangkan;
Kepada Fadhli yang sering aku jahilin;
Kepada BeQi, yang tak pernah marah walau dibilang Homo.
Sekali kali lo berhak marah Bek.;
Kepada Reza, RT lorong 9 yang benar- benar goobs
Kepada Ilana Tan, penulis idolaku, yang sampai sekarang aku
tak tahu bagaimana bentuk wajahmu.
Misterious is cool, right?
Kepada teman teman yang tak mungkin aku sebutkan satu persatu;
Terima kasih, spesial aku ucapkan kepada Allah SWT, Ayah
Ibuku,
Serta
Gadis berkaca mata penyuka warna pink dan eskrim stroberi
yang telah menginspirasi sebagian besar cerita cerita ini
Untuk kalian, kutulis semua ini.
nb: kepada gadis
berkaca mata penyuka warna pink dan eskrim stroberi, tolong beri tahu aku saat
kamu membaca cerita ini.
0 komentar:
Posting Komentar