Subscribe:

Pages

Jumat, 20 September 2013

Ada yang Harus Kuhadapi Esok Hari

Sini, mendekatlah kawan, ada yang ingin kukatakan padamu. Hidup memang tak mudah, akan banyak halangan dan rintangan yang kau hadapi.  Kau akan merasa lelah, bingung, atau frustasi. Namun ketika semua itu terjadi, katakanlah ini pada dirimu sendiri dengan berani, "Ada yang harus kuhadapi esok hari." Lalu tegakkan dadamu dan berhentilah mengkhawatirkan masa depanmu.

Rabu, 18 September 2013

Rayuan Hujan

Di luar hujan, sayang
Masuk ke dalam dan berteduhlah
Atau tunggu aku membawakan payung untukmu

Jumat, 13 September 2013

Ayah

Hmmm

Ceritain dong gimana dulu ayah bisa suka sama ibu

Haha.. Mau tau?
Dulu ayah sukanya sama ibunya Kak Deni. Tau kan Kak Deni, yang rumahnya deket sekolah itu.

Oh, iya iya, terus?

Iya, dulu ayah pernah nyatain kalo ayah suka sama dia, atapi... ayah ditolak, hahaha (Kasian)

Ahahahaahhahahah...  ayah patah hati dong?

Iya sih, sempet kecewa juga. Terus ayah ketemu sama ibu kamu. Ayah nekad datengin kakek kamu. Padahal dulu ibu kamu pinggitan banget lho. Tiap deket sama lelaki dikit aja, kakek kamu langsung memarahinya.

terus terus?

Ya, mungkin kakek kamu liat itikad baik ayah untuk memperistri ibumu, jadi beliau nerima lamaran ayah. Kita berdua nikah, lahir deh kamu

The Gift

An, ada di kostan sekarang?

Ada. kenapa?

Aku ke sana ya, mau ngambil slayer orange yang dulu kamu pinjam

oke

An aku udah di depan


Seperti biasa, percakapan kita lebih banyak dalam sms dibanding dunia nyata.  Aku selalu merasa grogi saat harus berbicara denganmu. Kata yang sudah aku siapkan sebelumnya menghambur seketika saat aku melihatmu. Ya, aku memang sulit bergaul, apalagi dengan wanita, terlebih itu dirimu.

"Ini," katamu sambil mengulurkan kain segi empat berwarna orange. "Makasih ya."

Aku tersenyum. 
Mesin motor kumatikan. jari jari tangan kiriku merogoh saku celanaku dan mengambil sesuatu dari sana.

"Ini, An, oleh oleh dari jawa." sebuah gantungan kunci bertuliskan inisial namamu.

"Ah, kirain ga inget."

"Ingetlah," ya, selalu ingat

"Makasih ya."

Aku tersenyum.

"Ya udah, aku  pergi dulu ya."

Kamu tersenyum.



Itu adalah kali terakhir kita bertemu. Aku menghilang begitu saja dari dirimu. Pergi melarikan diri, berlari dari kenyataan yang tak bisa aku terima. Kau memang harus memilih, dan  semoga saja pilihanmu adalah yang terbaik untukmu.  Aku pergi bukan untuk meninggalkanmu. Aku pergi karena aku tak bisa melangkah lebih jauh lagi.

***



An, ada di kostan sekarang?

Ada. kenapa?

Aku ke sana ya, mau ngambil slayer orange yang dulu kamu pinjam

oke

An aku udah di depan


Seperti biasa, percakapan kita lebih banyak dalam sms dibanding dunia nyata.  Kamu selalu terlihat gelisah. Entah apa yang membuatmu tak tenang. Kegelisahan itulah yang membuatku sedikit kurang nyaman di dekatmu.

"Ini," kataku sambil mengulurkan kain segi empat berwarna orange, slayer yang aku pinjam tempo hari. "Makasih ya."

Kamu tersenyum. Jari jari tanganmu merogoh sesuatu dalam saku celanamu.

"Ini, An, oleh oleh dari jawa." sebuah gantungan kunci bertuliskan sebuah huruf kamu berikan padaku.  Aku tak mengerti apa arti dari huruf itu.

"Ah, kirain ga inget." kataku basa basi

"Ingetlah," katamu sambil menggaruk kepalamu.

"Makasih ya."

Kamu kembali tersenyum.

"Ya udah, aku  pergi dulu ya." 

Kamu menghidupkan motormu lantas pergi begitu saja.

Itu adalah kali terakhir kita bertemu. Kamu menghilang begitu saja, tak pernah sms aku, apalagi telfon. Begitupun aku, tak pernah berusaha menghubungi dirimu. Aku tak mengerti apa yang terjadi padamu. Seorang temanku pernah berkata bahwa kamu suka padaku. Tapi tingkahmu dingin, tak seperti mantan-mantanku dulu saat mendekatiku. Lalu aku berpikir, mungkin temanku salah mengiramu menyukaiku. Mereka hanya menebak nebak isi hatimu. 

Minggu, 08 September 2013

Ibu, Aku Ingin Pulang

delapan tahun yang lalu

Telfon genggamku kutempelkan di telinga setelah sebuah nomor telefon aku hubungi.  Beberapa saat kemudian nada sambung pun terdengar di telingaku. Satu detik, dua detik, tiga detik, empat detik, kemudian, "Halo," sebuah suara terdengar dari seberang sana.

"Mah," kataku dengan suara berat.

"Iya, A, ada apa? A apa kabar di sana?"

Mak, Bogor Hujan Lagi

Minggu, 8 September 2013

"Mak, Bogor hujan lagi," teriakku dalam hati