Subscribe:

Pages

Rabu, 25 Desember 2013

Gerimis

Anna
Bus yang kutumpangi telah setengah jam berlalu, sedang aku masih terjebak di halte ini oleh gerimis yang tak kunjung reda.  Buatku, menerobos gerimis seperti ini bukanlah masalah sebenarnya.  Bisa saja aku berlari secepatnya sampai rumah.  Namun yang jadi masalah adalah ketika sampai rumah, Mama pasti ngomel ngomel karena badan dan pakaianku basah.  Belum lagi resiko flu yang bakal muncul jika aku terkena air hujan, seperti beberapa minggu lalu ketika aku sampai harus dirawat di rumah sakit gara-gara demam tinggi. Padahal waktu itu aku hanya terkena gerimis saja. Aku memang punya sedikit masalah dalam kekebalan tubuh.

Rabu, 04 Desember 2013

Memandang dari Jauh Lebih Indah daripada Mendekati


Seseorang pernah berkata bahwa memandang dari jauh itu lebih asyik daripada mendekati.  Awalnya aku kurang setuju.  Mana bisa dengan memandang aja bisa asyik? Namun perlahan, aku mulai mengerti.

Kamis, 28 November 2013

Sepucuk Surat untuk Tuan

Merunduk rengkuh mundur aku meninggalkanMu
Sambil sesekali rukuk dan sujud
Aku sujud dengan tangan mengepal ke arahMu

Rabu, 20 November 2013

The Climb

Nampaknya aku mulai jengah dengan semua ini; rumus matematik yang sulit kupecahkan,  deretan ikatan karbon yang mengular panjang, dan hukum hukum Newton-Archimedes yang tak pernah kumengerti maksudnya apa. Ini untuk apa? sudah saja hentikan semua ini.

Brrakk, kubanting buku Campbell setebal daun pintu kamarku.   Bosan sudah aku melihat tulisan hijau hitam di dalamnya. Covernya yang hijau pun benar-benar sudah tak menarik bagiku. Padahal dulu, hijau adalah warna kesukaanku.

Jumat, 18 Oktober 2013

Kenapa?

Kenapa harus ada kata "Kenapa" di dunia ini ?
Kenapa orang harus tahu apa yang orang lain pikirkan?
kenapa orang harus tahu apa yang orang lain ingin  lakukan?
Kenapa orang selalu ingin tahu apa yang sebenarnya bukan urusan mereka?
Tak bisakah mereka puas dengan sekedar mendapatkan jawaban, tanpa harus bertanya lagi "Kenapa?"
aku tak terbiasa mengatakan isi hati dan pikiranku pada orang lain. aku lebih terbiasa memendamnya sendiri. aku lebih suka mendengar ocehanmu daripada mencurahkan isi hatiku. maka jika aku memintamu untuk terus mengoceh, mengocehlah tanpa henti. dengan mendengarkan ocehanmu saja, sedikit pening di kepalaku menjadi hilang.

Minggu, 06 Oktober 2013

Telfon

"Halo Ma.."

"Iya, A, ada apa? tumben telfon jam segini?"

"Haha, enggak, cuma mau ngobrol aja sama mama." (Kebohongan pertama)

"Oh, kirain ada apa.  A apa kabar? kok suaranya sengau gitu?"

"Baik ko. lagi ujan aja kali jadi sinyalnya jelek, suaranya jadi ga jelas." (Kebohongan Kedua)
"Mama gimana? Bapak sama Dede sehat kan?"

"Alhamdulillah di sini sehat semua. Appa juga udah agak mendingan, paling tinggal berobat jalan."

"Syukur deh kalo sehat."

"A udah sholat?"

"Udah Mah." (kebohongan ketiga)

"Iya jangan suka akhirin solat, apalagi sampai kelewat."

"Iya mah"

"Uang bulanan masih ada kan?"

"ada kok, masih ada sisia."

"Jangan terlalu ngirit.  Nabung boleh asal jangan sampai kurang makan. Kesehatan itu yang utama.  Uang bisa dicari, kalo sakit susah ngobatinya."

"Iya mah"

Jumat, 20 September 2013

Ada yang Harus Kuhadapi Esok Hari

Sini, mendekatlah kawan, ada yang ingin kukatakan padamu. Hidup memang tak mudah, akan banyak halangan dan rintangan yang kau hadapi.  Kau akan merasa lelah, bingung, atau frustasi. Namun ketika semua itu terjadi, katakanlah ini pada dirimu sendiri dengan berani, "Ada yang harus kuhadapi esok hari." Lalu tegakkan dadamu dan berhentilah mengkhawatirkan masa depanmu.

Rabu, 18 September 2013

Rayuan Hujan

Di luar hujan, sayang
Masuk ke dalam dan berteduhlah
Atau tunggu aku membawakan payung untukmu

Jumat, 13 September 2013

Ayah

Hmmm

Ceritain dong gimana dulu ayah bisa suka sama ibu

Haha.. Mau tau?
Dulu ayah sukanya sama ibunya Kak Deni. Tau kan Kak Deni, yang rumahnya deket sekolah itu.

Oh, iya iya, terus?

Iya, dulu ayah pernah nyatain kalo ayah suka sama dia, atapi... ayah ditolak, hahaha (Kasian)

Ahahahaahhahahah...  ayah patah hati dong?

Iya sih, sempet kecewa juga. Terus ayah ketemu sama ibu kamu. Ayah nekad datengin kakek kamu. Padahal dulu ibu kamu pinggitan banget lho. Tiap deket sama lelaki dikit aja, kakek kamu langsung memarahinya.

terus terus?

Ya, mungkin kakek kamu liat itikad baik ayah untuk memperistri ibumu, jadi beliau nerima lamaran ayah. Kita berdua nikah, lahir deh kamu

The Gift

An, ada di kostan sekarang?

Ada. kenapa?

Aku ke sana ya, mau ngambil slayer orange yang dulu kamu pinjam

oke

An aku udah di depan


Seperti biasa, percakapan kita lebih banyak dalam sms dibanding dunia nyata.  Aku selalu merasa grogi saat harus berbicara denganmu. Kata yang sudah aku siapkan sebelumnya menghambur seketika saat aku melihatmu. Ya, aku memang sulit bergaul, apalagi dengan wanita, terlebih itu dirimu.

"Ini," katamu sambil mengulurkan kain segi empat berwarna orange. "Makasih ya."

Aku tersenyum. 
Mesin motor kumatikan. jari jari tangan kiriku merogoh saku celanaku dan mengambil sesuatu dari sana.

"Ini, An, oleh oleh dari jawa." sebuah gantungan kunci bertuliskan inisial namamu.

"Ah, kirain ga inget."

"Ingetlah," ya, selalu ingat

"Makasih ya."

Aku tersenyum.

"Ya udah, aku  pergi dulu ya."

Kamu tersenyum.



Itu adalah kali terakhir kita bertemu. Aku menghilang begitu saja dari dirimu. Pergi melarikan diri, berlari dari kenyataan yang tak bisa aku terima. Kau memang harus memilih, dan  semoga saja pilihanmu adalah yang terbaik untukmu.  Aku pergi bukan untuk meninggalkanmu. Aku pergi karena aku tak bisa melangkah lebih jauh lagi.

***



An, ada di kostan sekarang?

Ada. kenapa?

Aku ke sana ya, mau ngambil slayer orange yang dulu kamu pinjam

oke

An aku udah di depan


Seperti biasa, percakapan kita lebih banyak dalam sms dibanding dunia nyata.  Kamu selalu terlihat gelisah. Entah apa yang membuatmu tak tenang. Kegelisahan itulah yang membuatku sedikit kurang nyaman di dekatmu.

"Ini," kataku sambil mengulurkan kain segi empat berwarna orange, slayer yang aku pinjam tempo hari. "Makasih ya."

Kamu tersenyum. Jari jari tanganmu merogoh sesuatu dalam saku celanamu.

"Ini, An, oleh oleh dari jawa." sebuah gantungan kunci bertuliskan sebuah huruf kamu berikan padaku.  Aku tak mengerti apa arti dari huruf itu.

"Ah, kirain ga inget." kataku basa basi

"Ingetlah," katamu sambil menggaruk kepalamu.

"Makasih ya."

Kamu kembali tersenyum.

"Ya udah, aku  pergi dulu ya." 

Kamu menghidupkan motormu lantas pergi begitu saja.

Itu adalah kali terakhir kita bertemu. Kamu menghilang begitu saja, tak pernah sms aku, apalagi telfon. Begitupun aku, tak pernah berusaha menghubungi dirimu. Aku tak mengerti apa yang terjadi padamu. Seorang temanku pernah berkata bahwa kamu suka padaku. Tapi tingkahmu dingin, tak seperti mantan-mantanku dulu saat mendekatiku. Lalu aku berpikir, mungkin temanku salah mengiramu menyukaiku. Mereka hanya menebak nebak isi hatimu. 

Minggu, 08 September 2013

Ibu, Aku Ingin Pulang

delapan tahun yang lalu

Telfon genggamku kutempelkan di telinga setelah sebuah nomor telefon aku hubungi.  Beberapa saat kemudian nada sambung pun terdengar di telingaku. Satu detik, dua detik, tiga detik, empat detik, kemudian, "Halo," sebuah suara terdengar dari seberang sana.

"Mah," kataku dengan suara berat.

"Iya, A, ada apa? A apa kabar di sana?"

Mak, Bogor Hujan Lagi

Minggu, 8 September 2013

"Mak, Bogor hujan lagi," teriakku dalam hati

Senin, 26 Agustus 2013

Bidadari depan Pintu

"Assalamualaikum", dengan lembut namun lantang sebuah suara muncul dari balik pintu depan rumahku. Aku yang sedang berada di ruangan tengah dengan malas terpaksa bangkit untuk melihat siapa yang datang.

"Alaikum salam," jawabku sambil membuka pintu.

"Ibunya ada ?" kamu bertanya sambil sedikit tersenyum.  Amboy, senyumanmu yang indah langsung mempesonaku.

"Ah, ibunya tadi keluar, ga tau mau ke mana.  ada perlu apa?" sekuat tenaga aku berusaha untuk berbicara selancar mungkin.

"Itu, mau ngambil sepatu, tadi udah telfon sama ibu mau minjam."
Aduhai, senyum indah itu kembali muncul.

"Sepatu yang mana ya? mungkin bisa dicarikan."
Siaaal, kegugupanku tak bisa disembunyikan lagi.

"Sepatu buat acara besok."
Perhatianku kini teralih pada ikat kepala biru yang menempel di rambut hitammu. Perwujudan sempurna dari perpaduan biru dan hitam

"Oh buat besok, kalo sepatu itu ga tau nyimpennya di mana.  Saya coba telefon ibu dulu deh ya. Mbak mau nunggu di dalem?"

"Ah ga usah, di sini aja."
Aduhaai, senyum itu kembali muncul.

Aku masuk ke dalam rumah mencari telfon genggamku. Tombol angka 9 segera kutekan.  panggilan cepat langsung tersambung dengan nomor ibuku.

:"Iya a, ada apa?" terdengar suara dariseberang sana.

"Ini bu ada tamu."

"Siapa?"

"Mbak Wewen, katanya mau ngambil sepatu buat besok"

"Oh, iya, ibu pulang sekarang"

Sabtu, 24 Agustus 2013

A Journey To Understand

Malam 20 Agustus 2013

Cinta datang tanpa rencana, cinta datang  tanpa diduga.
Cinta dapat menembus perbedaan kaya dan miskin,
bumi dan langit,
bulan dan matahari
namun cinta tak akan membuktikan apa apa.

Aku mencintaimu namun cintaku tak secantik dirimu
Aku mencintaimu namun cintaku tak sebanyak hartamu
aku mencintaimu namun cintaku tak pintar dirimu
aku mencintaimu namun cintaku tak sekuat keimananmu
Aku mencintaimu namun Tuhan tak menciptakan cinta sesempurna dirimu.




~an~

Jumat, 02 Agustus 2013

Bagaimana bisa hidup berakhir seperti ini

Bagaimana bisa hidup berakhir seperti ini

"Happy ending hanyalah untuk cerita yang belum berakhir"
***
Pikirku, kertas putih
bagaimana kau bisa bilang itu suci?
itu kosong tak berisi
Coret saja dengan tinta mangsi
dengan cat abtraksi
dengan darah luka yang kau sayati
atau lumpur hitam
biar hidup lagi dalam benci

Palu saja hatiku ini
biar detaknya kembali
palu saja hatiku ini
biar ia tak lagi mati
palu saja batu ini biar hancur,
bagaimana bisa hidup berakhir seperti ini

Selasa, 04 Juni 2013

Namamu Cinta

Gerimis masih turun di luar sana, membayangi deru laju kereta yang kian mengguruh.  Sesekali terdengar suara klarkson kereta berbunyi nyaring, seperti yang baru saja terjadi.  Aku lirik wajah polos anak kita yang tertidur pulas di pangkuanmu, khawatir tidurnya terganggu oleh bisingnya keadaan sekitar.

Selasa, 21 Mei 2013

Siapalah Aku


Siapalah aku
Aku hanya ikan kecil dalam selang yang berharap bisa menyebrang lautan,
pelawan arus yang ceroboh dan justru lebih sering hanyut terbawa aliran

Siapalah aku
Aku hanya katak kecil yang berharap bisa pergi ke bulan
Malam ku beradu, bingung ketika bulan tak ada

Lalu siapala aku
Aku hanyalah burung gereja yang tak punya sarang
Berteduh di atap masjid atau gereja ketika hujan datang

Selasa, 14 Mei 2013

Monster

Gelap pun datang, merubah senja jadi malam.  Hari telah berubah, namun aku kan tetap berdiri di sini, diam, seperti kemarin, dan hari hari sebelum ini.


Kau tentu pernah mendengar cerita Hulk, manusia hijau besar yang bisa menghancurkan apa saja.  Hulk pada awalnya hanya manusia biasa, namun karena sebuah ramuan, ia  tiba tiba akan berubah jika dirinya marah.  Aku tak akan seperti dirinya. Tentu saja.  Aku paling tak suka marah. Bila harus memilih, tentu aku lebih memilih untuk diam.

Diamku akan menjadi bara api panas yang siap membakarmu.  Diamku yang akan menyiksamu.  Ah tidak. Diamku yang akan membuatmu menyiksa dirimu sendiri. Dan senyumanku, senyumku akan menjadi angina kering yang akan membuatmu membakar daun daun yang tumbuh pada dahanmu

Sabtu, 11 Mei 2013

Just a Contrition



ADA sesuatu yang ingin kukatakan padamu sejak dulu. Sampai sekarang aku belum mengatakannya karena... yah, karena berbagai alasan. Dan alasan utamanya adalah karena aku takut.
Kalau aku mengatakannya, reaksi apa yang akan kauberikan?
Apakah kau akan menerima pengakuanku?
Apakah kau akan percaya padaku?
Apakah kau masih akan menatapku seperti ini?
Tersenyum padaku seperti ini?
Atau apakah justru kau akan menjauh dariku?
Meninggalkanku?*

Sabtu, 04 Mei 2013

Dini Hari Hari Ini

Dini hari, Nona, dan percayalah, pagi masih membutuhkan matahari untuk bersinar hari ini. Kau tahu, Nona, apa yang paling ikhlas di dunia ini, ialah matahari yang tak henti menyinari bumi.



Of all the things I've believed in
I just want to get it over with
Tears form behind my eyes
But I do not cry
Counting the days that pass me by

I've been searching deep down in my soul
Words that I'm hearing are starting to get old
It feels like I'm starting all over again
The last three years were just pretend
And I said,


Goodbye to you
Goodbye to everything I thought I knew
You were the one I loved
The one thing that I tried to hold on to
The one thing that I tried to hold on to

I still get lost in your eyes
And it seems that I can't live a day without you
Closing my eyes and you chase my thoughts away
To a place where I am blinded by the light
But it's not right



And it hurts to want everything and nothing at the same time
I want what's yours and I want what's mine
I want you
But I'm not giving in this time



And when the stars fall
I will lie awake
You're my shooting star

(Goodbye To You~Lyrics by Michelle Branch)

Minggu, 21 April 2013

Oase Cinta


  
Nak, ayah mungkin bukan ayah yang sempurna untukmu.  Ayah tak selalu ada di sisimu. Namun suatu saat nanti kau akan mengerti betapa sayangnya ayah padamu.  Ketika kau besar nanti, ingatlah selau perkataan ayah ini, Nak, hidup tak akan selalu indah seperti yang kau harapkan, hidup tak kan semudah yang kau

Selasa, 16 April 2013

Rosa

Rosa-Rose, benar kan itu namamu?
Ah, kupanggil mawar saja. Aku tak ingin bersikap ke-barat barat-an dengan memanggilmu Rose.
Kau tak kan marah bukan?

Sabtu, 13 April 2013

Dewasa

Dinda, hari hujan lagi. Kota ini memang tak salah disebut kota hujan.  setiap hari hujan turun. Hanya ada satu kota di dunia sepertinya yang memiliki kebiasaan seperti ini, labil, saat hari panas benderang, lima menit kemudian hujan lebat.

Hujan selalu mengingatkanku padamu, maka saat hujan turun, aku menulis ini untukmu.

Sabtu, 06 April 2013

Selamat Pagi, Nona

Selamat Pagi, Nona


Malammu terbunuh fajar
Menyongsong pagi
dingin
sepi, gersang

Aku Ingin Pulang


Pagi mengendus sunyi
Dalam dekapMu kuberlari
Gundah
Tanpa arah 
Terombang ambing lamunan

Semua hilang sepi pun berulang
Dalam dekapMu ku ingin pulang
Tinggalkan gersangnya malam
Haluan indah tak terbantahkan

Kamis, 04 April 2013

Aku Sakit, Nona

I would like to text you,
But my number is strange for you.
~

Hai Nona, apa kabarmu?

Lalu ucapanku bagai melayang di udara, tertiup hembusan angin yang pergi entah ke mana.  
Kau tahu, Nona?  Aku kini sedang sakit.  Mereka bilang aku merindu. Namun, bagiku ini kutukan.  Kutukan yang kunikmati bagaimana rasanya.

Rabu, 13 Maret 2013

If


Back song: Dewi Lestari-Malaikat Juga Tahu

If, Jika


Aku percaya Tuhan telah menetapkan takdir kita, jauh-jauh sebelum kita lahir.  Maka dari itu, kita hanya harus mengikuti takdirnya, seperti air deras yang mengikuti arah aliran sungai.

Seperti juga cerita kita. Air tidak ditakdirkan untuk mengalir ke hulu. Maka seberapa jauh engkau pergi, jika kita ditakdirkan bersama, Kau akan kembali.

Minggu, 03 Maret 2013

Aing

Aing lain singa si raja hutan
Aing peucang nu bisa ngalengkahan buhaya

Bintang yang Hilang


Malampun datang menyergap, gelap hinggap dalam sisa sisa berkas cahaya, hitam, pekat. Kutengadahkan kepalaku ke langit atas, menerawang angkasa malam, mencari titik titik cahaya yang  masih tersisia. “Hai langit malam,” suaraku bergetar berat. “Kemana kau sembunyikan bintang malamku?” Langit malam tetap diam tak menjawab

Kamis, 28 Februari 2013

Di Sana

Di sana, riuh orang bergelak canda
Di sana, riuh orang saling tertawa
Di sana, di sana

Di sini hanya seorang yang duduk sendiri, mengamati sudut terang dari bumi
Lalu aku bertanya, apa harus selalu dari tempat gelap agar bisa melihat semua hal bercahaya?
Akupun bertanya, apa harus selalu sendiri agar bisa melihat sebuah keramaian?

Orang penyendiri itu perlahan bangkit langkahkan kaki.  Tas gendoong telah ada di punggungnya.  Satu lagi tas jinjing berisi boat melekat di tangan kirinya.  Pikirnya kosong, berjalan mengikuti naluri, berjalan mengikuti langkah kaki kemana membawa ia pergi.

Naik satu lantai menuju lantai paling ata, kuketuk rumah-Nya lalu berkata lirih, sampai kapan harus terus begini?

Orang-orang yang kulihat sedang bergelak canda
Orang-orang yang kulihat saling tertawa
Mereka masih tetap berada di sana

Minggu, 03 Februari 2013

Cinta

“Klik,”  gembok pintu garasi mobilku berbunyi setelah sisa-sisa tenagaku hari ini menekan ujung-ujungnya. Mobil yang menemaniku pergi dan kembali bekerja telah beristirahat nyaman di kandangnya.  Aku berjalan menuju pintu rumah.  Suasana sepi sekali, hanya ada suara jangkrik satu dua dan suara langkah kakiku yang terdengar oleh telingaku.  Semua orang nampaknya telah terlelap dalam tidurnya.

Pintu rumah terbuka perlahan.  Semua ruangan dalam keadaan gelap, hanya satu ruangan yang masih menyala lampunya.  Aku mendorong kaki-kakiku menuju ruang yang masih bercahaya itu.  Suara televisi yang masih menyala langsung menyambutku.  Pandanganku langsung mengarah ke sofa depan televisi.