Subscribe:

Pages

Senin, 26 Agustus 2013

Bidadari depan Pintu

"Assalamualaikum", dengan lembut namun lantang sebuah suara muncul dari balik pintu depan rumahku. Aku yang sedang berada di ruangan tengah dengan malas terpaksa bangkit untuk melihat siapa yang datang.

"Alaikum salam," jawabku sambil membuka pintu.

"Ibunya ada ?" kamu bertanya sambil sedikit tersenyum.  Amboy, senyumanmu yang indah langsung mempesonaku.

"Ah, ibunya tadi keluar, ga tau mau ke mana.  ada perlu apa?" sekuat tenaga aku berusaha untuk berbicara selancar mungkin.

"Itu, mau ngambil sepatu, tadi udah telfon sama ibu mau minjam."
Aduhai, senyum indah itu kembali muncul.

"Sepatu yang mana ya? mungkin bisa dicarikan."
Siaaal, kegugupanku tak bisa disembunyikan lagi.

"Sepatu buat acara besok."
Perhatianku kini teralih pada ikat kepala biru yang menempel di rambut hitammu. Perwujudan sempurna dari perpaduan biru dan hitam

"Oh buat besok, kalo sepatu itu ga tau nyimpennya di mana.  Saya coba telefon ibu dulu deh ya. Mbak mau nunggu di dalem?"

"Ah ga usah, di sini aja."
Aduhaai, senyum itu kembali muncul.

Aku masuk ke dalam rumah mencari telfon genggamku. Tombol angka 9 segera kutekan.  panggilan cepat langsung tersambung dengan nomor ibuku.

:"Iya a, ada apa?" terdengar suara dariseberang sana.

"Ini bu ada tamu."

"Siapa?"

"Mbak Wewen, katanya mau ngambil sepatu buat besok"

"Oh, iya, ibu pulang sekarang"

Sabtu, 24 Agustus 2013

A Journey To Understand

Malam 20 Agustus 2013

Cinta datang tanpa rencana, cinta datang  tanpa diduga.
Cinta dapat menembus perbedaan kaya dan miskin,
bumi dan langit,
bulan dan matahari
namun cinta tak akan membuktikan apa apa.

Aku mencintaimu namun cintaku tak secantik dirimu
Aku mencintaimu namun cintaku tak sebanyak hartamu
aku mencintaimu namun cintaku tak pintar dirimu
aku mencintaimu namun cintaku tak sekuat keimananmu
Aku mencintaimu namun Tuhan tak menciptakan cinta sesempurna dirimu.




~an~

Jumat, 02 Agustus 2013

Bagaimana bisa hidup berakhir seperti ini

Bagaimana bisa hidup berakhir seperti ini

"Happy ending hanyalah untuk cerita yang belum berakhir"
***
Pikirku, kertas putih
bagaimana kau bisa bilang itu suci?
itu kosong tak berisi
Coret saja dengan tinta mangsi
dengan cat abtraksi
dengan darah luka yang kau sayati
atau lumpur hitam
biar hidup lagi dalam benci

Palu saja hatiku ini
biar detaknya kembali
palu saja hatiku ini
biar ia tak lagi mati
palu saja batu ini biar hancur,
bagaimana bisa hidup berakhir seperti ini