Subscribe:

Pages

Kamis, 22 Januari 2015

Cinta Pertama

Rani, tadi malam kamu muncul lagi di mimpiku.  Tergambar jelas bagaimana wajahmu, bagaimana putihnya kerudung yang kamu kenakan.  Sebagian orang menganggap mimpi hanyalah bunga tidur, dan sebagian lagi menganggap ada sebuah makna atau pertanda di dalam setiap mimpi. Ah, aku tak mau pusing memikirkannya. Hanya saja setiap aku bermimpi tentang kamu, mimpiku selalu terasa indah.

Katanya, munculnya seseorang di mimpi kita adalah lantaran kita sedang kangen atau memikirkan orang itu.  Padahal, sebelum tidur aku tidak sedang memikirkan kamu.  Mungkin iya aku kangen kamu. Sedikit. Tapi masa iya hanya karena kangen lantas kamu bisa ada di mimpi aku?

Hampir  empat tahun kita berpisah, satu tahun lebih kita tidak bertemu, kamu pun telah banyak bertemu orang orang baru, sudah tidak ada lagi alasan bagiku  untuk..... untuk terus memikirkan kamu.  Meski sebenarnya pikiran-pikiran tentang kamu masih sering melintas di kepala hingga saat ini.

Aku adalah orang yang percaya bahwa cinta pertama itu tak pernah mati.  Ia tersembunyi di satu sisi hati yang suatu saat bisa menampakkan diri. Mengapa?  Aku pun tidak mengerti.  Namun, hal itu tentu bukan berarti dapat dijadikan alasan untuk kita stuck di masa lalu. Masa lalu bukan untuk dijalani di masa ini, pun bukan  untuk dilupakan.  Bagiku, masa lalu adalah masa di mana semua kenangan tersimpan. Hanya itu. Meski terkadang muncul keinginan agar masa lalu dapat terulang lagi.

Begitu pula dengan dirimu, Ran. Aku tak pernah menyesal bertemu denganmu. Aku tak pernah menyesal memiliki perasaan istimewa kepadamu. Pun tak lagi berharap suatu saat takdir menyatukan kita berdua. Aku terlalu takut bahkan hanya untuk memimpikannya.  Aku terlalu takut terjatuh dengan impianku sendiri.  Kehadiran dirimu dalam mimpi dan ingatanku saja sudah cukup berarti untukku.  Tak perlu memusingkan apa yang belum terjadi, tak perlu pula berangan-angan terlalu tinggi.  Kita jalani saja takdir kita masing-masing.  Bila memang kita menuju puncak yang sama, suatu ketika kita pun akan bertemu di atas sana.

Terima kasih
Terima kasih telah meng-indahkan setiap mimpi mimpiku

0 komentar:

Posting Komentar