Subscribe:

Pages

Senin, 24 November 2014

Teruntuk Andiana, wanita yang mencintai langit sore

Teruntuk Andiana, wanita yang mencintai langit sore

Dulu kamu pernah mendengar aku berkata, "Selama musik masih menghentak, dan roda motorku masih bisa berputar cepat, hidupku akan baik baik saja." , mungkin itulah kebohongan pertama yang kulakukan padamu. Hidupku ternyata tak sesimpel itu. Iya,   hidupku ternyata tak bisa baik hanya karena mendengar musik atau kebut-kebutan di jalan. atau mungkin musik-lah yang sudah tidak bisa memperbaiki hidupku lagi.

My life turns to shit, An. Aku merasa hidupku ga berguna lagi.  Hampa. Ga ada gairah sama sekali.  Semua yang kulakukan setiap detiknya serasa ga berguna sama sekali.  Setiap hari aku merasa ada yang kurang dalam hidupku, aku merasa harus mencari sesuatu, namun aku sendiri tak tahu apa yang harus aku cari.  Selalu ada yang hilang, namun aku sendiri ga tau apa yang hilang.

Dulu kamu  sering mengingatkanku untuk tidak lupa menghadap Tuhan minimal lima kali sehari. Aku menurutimu waktu itu. Hingga entah sejak kapan, satu persatu amalan tersebut aku tinggalkan. Setiap hari aku semakin jauh dengan Tuhan.  Satu persatu kewajiban mulai aku tinggalkan, sedang perbuatan dosa semakin sering saja aku lakukan.  

Hidupku hampa, An.  Kuliahku terbengkalai. Dosen menerangkan di depan kelas sedang pikiranku melayang entah ke mana.  Penelitianku berantakan.  Badanku mulai tak terurus.  Kamu tahu An, rambutku yang dulu selalu tertata rapi sekarang panjang tak karuan. 

Dari luar aku memang terlihat baik baik saja.  Ketawa ketiwi dengan teman-teman, ngumpul bareng, Namun justru itu semua adalah pelarianku, An.  Aku berlari dari hidupku sendiri.  Setiap hari aku bertanya pada diriku ada apa dengan diriku, apa yang salah dengan hidupku?  Namun setiap hari pula aku tak menemukan jawabannya. 

Ah, maafkan aku, An.  Dari tadi aku hanya mengeluh tentang hidupku.  Aku bahkan lupa memulainya dengan salam pembuka atau sekedar bertanya kabarmu.  Semoga keluhanku ini tak menjadikanmu bosan dengan hidupku, sebab selalin dirimu, siapa lagi yang kupunya di dunia ini. 

Aku rindu memandang langit sore lagi denganmu.

0 komentar:

Posting Komentar