Subscribe:

Pages

Sabtu, 24 Desember 2011

Said Something Nonsense?

Time Distortion
Bersamaan dengan detik yang semakin kencang, detak jantung semakin berdebar, tak bisa kutahan denyut nadi yang semakin keras, aliran darah yang semakin deras. 
Segala canda tawa yang dulu ada kini entah kemana. Terbilas rinai hujan yang deras, atau oleh angin yang menerpa keras.
Aku hilang, aku tersesat, aku tak tahu arah, tak tahu kemana tempat yang harus kutuju.
Ketika aku keluar, dunia telah jauh meninggalkanku.
Atau mungkin aku terbuang, diantara sampah sampah yang menumpuk dalam kubangan,
Atau mungkin pula aku terlalu menganggap ramah kehidupan.
Aku lelah
Aku kesepian
Aku lelah dalam kesepian
***
Kau pikir ini puisi?
Kau pikir ini hiburan?
Atau malah kau pikir ini candaan?
Seperti benang kusut yang tak perlu lagi engkau uraikan?

Kau pusing bukan?
Kau hanya bisa bilang pusing bukan?
Kau pusing lalu kau tinggalkan,
Seperti kumpulan puisi Anwar
Yang tak kau mengerti
Lalu kau lemaparkan.

Atau buku ismail
Yang kau beli hanya untuk hiasan.

Kau memang tak punya perasaan.

Aku tak sedang meminta
Tak pula sedang mengemis

Aku hanya marah pada dunia
Juga pada sesuatu yang tak aku tahu namanya apa.


(bogor kota Hujan, kota yang tak punya tempat teduh saat hujan,  24 Desember 2011)

0 komentar:

Posting Komentar